PENGERTIAN PRODUKSI
A. Definisi Produksi
Produksi yaitu proses dan metode yang digunakan dalam
transformasi yang nyata input ( bahan baku, setengah jadi barang, atau
subassemblies ) dan tidak berwujud masukan ( ide dan informasi ) menjadi barang
atau jasa, dan juga suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan.
B. Fungsi Produksi
- Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan pengolahan masukan.
- Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penepatan teknik dan metode yang akan dijalankan.
- Perencanaan, penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
- Pengendalian atau perawatan, untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan.
Menurut Melotte dan Moore, sumber daya ekonomi merupakan
sumber-sumber atau faktor-faktor produksi yang bersifat langka yang
digunakan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan seoptimal mungkin. John Jackson dan Campbell R. McConnell mengelompokkan faktor produksi ke
dalam empat kategori:
a. Land (Sumber Daya Alam)
Jackson dan McConnell berpendapat, land atau alam berkaitan dengan seluruh sumber daya yang bersifat alami –semua yang sudah tersedia di bumi yang dapat digunakan dalam proses produksi. Tanah, air, matahari, hutan, mineral, dan minyak bumi termasuk primary factor (faktor utama) bagi produksi di samping tenaga kerja. Seluruh sumber daya alam merupakan faktor produksi asli karena sudah tersedia dengan sendirinya tanpa harus diminta oleh manusia.
b. Capital (Modal)
Jackson dan McConnell menyatakan, modal atau barang-barang investasi berkaitan dengan keselutuhan bahan dan alat yang dilibatkan dalam proses produksi seperti alat (perkakas), mesin, perlengkapan, pabrik, gudang, pengangkutan, dan fasilitas distribusi yang digunakan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen akhir.
Modal tidak hanya terbatas pada uang tetapi lebih mengarah pada keseluruhan kolektivitas atau akumulasi barang-barang modal yang oleh Jackson dan McConnell disebut sebagai investasi. Investasi hanya bisa terwujud jika ada tabungan masyarakat. Kegiatan ini akan sangat sulit dilakukan bila tingkat pendapatan masyarakat rendah.
c. Labour (Tenaga Kerja)
Menurut Spencer, tenaga kerja merupakan istilah yang luas yang digunakan para ahli ekonomi yang menunjuk pada bakat mental yang dimiliki laki-laki maupun perempuan yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
Di Indonesia sejak terjadi krisis moneter pada Juli 1997 yang kemudian disusul dengan krisis ekonomi berkepanjangan menyebabkan angka pengangguran meningkat. Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia belum sanggup menyerap jumlah tenaga kerja yang signifikan. Hal ini diperparah dengan adanya urbanisasi prematur.
Menurut Prebisch, pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang antara perkotaan dan pedesaan telah menimbulkan urbanisasi prematur yang terjadi bersamaan dengan deformasi struktural. Karenanya tenaga kerja yang pindah ke perkotaan dan mengalami proses pertumbuhan tinggi tidak dapat ditamoung secara berarti dalam proses produksi.
Sebagai salah satu faktor produksi, tenaga kerja dapat digolongkan:
Wirausaha walaupun sama-sama merupakan human resources seperti labour, namun dalam pembahasan faktor produksi dipisahkan karena dalam diri seorang wirausaha terdapat seperangkat bakat.
Jackson dan McConnell menyatakan:
C. Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan sifat perkaitan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor produksi juga dikenal dengan istilah input dan output.
Rumus fungsi produksi: Q = f (L, C, R, S)
Q = tingkat produksi yang dihasilkan (output)
L = tenaga kerja
C = jumlah modal
R = kekayaan alam
S = kewirausahaan
Atau Q = f (x1, x2, x3 …, xn)
Q = Jumlah output yang dihasilkan
x1, x2, x3 …, xn = Faktor-faktor produksi (input) yang digunakan
Dalam faktor produksi dikenal the law of diminishing return (hukum hasil yang semakin berkurang) yang menjelaskan sifat pokok dari pertautan di antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan. Bila suatu macam input ditambah penggunaannya sedangkan input-input lainnya tetap, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tapi setelah mencapai suatu tingkat tertentu tambahan output akan semakin menurun bila input tersebut terus ditambah.
Rumus produk rata-rata (AP) = TP/L
AP = Produk rata-rata (Average product)
L = Tenaga kerja (labour)
TP = Produk keseluruhan (Total product)
Jackson dan McConnell menyatakan, modal atau barang-barang investasi berkaitan dengan keselutuhan bahan dan alat yang dilibatkan dalam proses produksi seperti alat (perkakas), mesin, perlengkapan, pabrik, gudang, pengangkutan, dan fasilitas distribusi yang digunakan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen akhir.
Modal tidak hanya terbatas pada uang tetapi lebih mengarah pada keseluruhan kolektivitas atau akumulasi barang-barang modal yang oleh Jackson dan McConnell disebut sebagai investasi. Investasi hanya bisa terwujud jika ada tabungan masyarakat. Kegiatan ini akan sangat sulit dilakukan bila tingkat pendapatan masyarakat rendah.
c. Labour (Tenaga Kerja)
Menurut Spencer, tenaga kerja merupakan istilah yang luas yang digunakan para ahli ekonomi yang menunjuk pada bakat mental yang dimiliki laki-laki maupun perempuan yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
Di Indonesia sejak terjadi krisis moneter pada Juli 1997 yang kemudian disusul dengan krisis ekonomi berkepanjangan menyebabkan angka pengangguran meningkat. Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia belum sanggup menyerap jumlah tenaga kerja yang signifikan. Hal ini diperparah dengan adanya urbanisasi prematur.
Menurut Prebisch, pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang antara perkotaan dan pedesaan telah menimbulkan urbanisasi prematur yang terjadi bersamaan dengan deformasi struktural. Karenanya tenaga kerja yang pindah ke perkotaan dan mengalami proses pertumbuhan tinggi tidak dapat ditamoung secara berarti dalam proses produksi.
Sebagai salah satu faktor produksi, tenaga kerja dapat digolongkan:
- Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu golongan tenaga kerja yang telah mengikuti jenis dan jenjang pendidikan tertentu.
- Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu golongan tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki pengalaman tertentu.
- Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled labour), yaitu golongan tenaga kerja yang menangani pekerjaan yang tidak memiliki keahlian khusus.
Wirausaha walaupun sama-sama merupakan human resources seperti labour, namun dalam pembahasan faktor produksi dipisahkan karena dalam diri seorang wirausaha terdapat seperangkat bakat.
Jackson dan McConnell menyatakan:
- Seorang wirausaha mengambil inisiatif mengkombinasikan sumber daya alam, modal, dan tenaga kerja untuk memproduksi barang dan jasa, baik dalam perannya sebagai pembakar semangat karyawan atau sebagai katalisator.
- Seorang wirausaha memiliki pekerjaan membuat keputusaan-keputusan yang berkenaan dengan kebijakan dasar usaha, yakni keputusan tidak rutin yang menjadi acuan jalannya bisnis perusahaan.
- Seorang wirausaha merupakan inovator, berupaya mengenalkan dasar-dasar bisnis sebuah produk baru, teknik-teknik produk baru, bahkan format baru organisasi perusahaan.
- Seorang wirausaha haruslah berani menanggung risiko. Risikonya bukan hanya waktu, usaha, dan reputasi bisnisnya, tetapi juga investasi dana dan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pemegang saham.
C. Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan sifat perkaitan antara faktor-faktor produksi dengan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor produksi juga dikenal dengan istilah input dan output.
Rumus fungsi produksi: Q = f (L, C, R, S)
Q = tingkat produksi yang dihasilkan (output)
L = tenaga kerja
C = jumlah modal
R = kekayaan alam
S = kewirausahaan
Atau Q = f (x1, x2, x3 …, xn)
Q = Jumlah output yang dihasilkan
x1, x2, x3 …, xn = Faktor-faktor produksi (input) yang digunakan
Dalam faktor produksi dikenal the law of diminishing return (hukum hasil yang semakin berkurang) yang menjelaskan sifat pokok dari pertautan di antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan. Bila suatu macam input ditambah penggunaannya sedangkan input-input lainnya tetap, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tapi setelah mencapai suatu tingkat tertentu tambahan output akan semakin menurun bila input tersebut terus ditambah.
Rumus produk rata-rata (AP) = TP/L
AP = Produk rata-rata (Average product)
L = Tenaga kerja (labour)
TP = Produk keseluruhan (Total product)
PENGERTIAN DAN MACAM MACAM PASAR
A. Pasar Monopoli
Pasar
mopoli yaitu suatu bentuk pasar yang hanya terdapat satu perusahaan saja atau
bisa disebut suatu pasar yang penjualnya hanya ada satu dan pembelinya banyak
dan menghasilkan barang yang tidak mempunyai pengganti.
Ciri-ciri dari pasar monopoli yaitu:
3. Monopoli alamiah
Ciri-ciri dari pasar monopoli yaitu:
- hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
- tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip
- produsen mutlak menentukan harga
- tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa keunggulan perusahaan.
Monopoli bisa timbul karena adanya beberapa hal, yaitu:
1. Faktor alam
Keadaan alam dapat menimbulkan monopoli
bagi suatu daerah. Misalnya, kesuburan tanah dan iklim yang cocok dengan jenis
tanaman tertentu menyebabkan suatu daerah memonopoli hasil produksi pertanian
tertentu, seperti tembakau di daerah Kedu, Deli; bawang merah di Brebes, dan
lain-lain.
2. Peraturan pemerintah
Misalnya, hak paten untuk melindungi
suatu penemuan baru agar perusahaan pemilik tidak dirugikan oleh pihak lain
yang menghasilkan produk tiruan dengan harga yang jauh lebih murah. Hak paten
memiliki batas waktu dan dapat diwariskan. Bagi penciptanya, diperbolehkan
untuk memberi ijin atau lisensi kepada pihak lain untuk mencipta dan menjual
produk yang sama.
3. Monopoli alamiah
Kemajuan teknologi yang semakin canggih
akan mengakibatkan perusahaan mampu menekan pengeluaran, sehingga perusahaan
dapat lebih efisien dan berkembang karena laba yang diperoleh semakin besar.
Apabila perusahaan mampu memperluas produksi dan memasarkannya dengan harga
yang terjangkau konsumen dengan kualitas yang memuaskan, hasil produksinya akan
mendapat kepercayaan masyarakat.
Dengan demikian, hasil produksinya akan
menguasai pasar dan perusahaan mampu menentukan harga di pasar. Perusahaan yang
baru timbul biasanya sulit bersaing dengan perusahaan yang telah berkembang dan
memegang monopoli tersebut.
B. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli yaitu pasar yang hanya terdiri atas
beberapa perusahaan atau penjual yang menjual produk homogen (sejenis).
Dampak negatif oligopi terhadap perekonomian:
Ciri-ciri pasar oligopoli :
- Terdapat banyak penjual/ produsen ya ng menguasai pasar.
- Barang yang dijual dapat berupa brang homogen atau berbeda corak.
- Terdapat halangan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk kedalam pasar. Satu diantara para oligopolis merupakan market leader yaitu penjual yang mempunyai pangsa pasar terbesar.
Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
timbul inifisiensi produksi eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan
perusahaan harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang
inflasi
yang kronis kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli pemerintah
mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk
menciptakan
persaingan diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.
C. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
Sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker).
Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
Sumber :
http://faizal131209.blogspot.com.au/2014/04/2-jelaskan-jenis-jenis-pasar-monopoli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar