Sabtu, 09 November 2013

JENIS-JENIS ORGANISASI

1.      JENIS ORGANISASI
Organisasi memiliki suatu tujuan dan identitas tersendiri yang mencerminkan dalam bidang apa suatu organisasi tersebut berjalan, dan juga mencerminkan tujuan dari organisasi itu sendiri.
Macam-macam organisasi yang ada dilihat dari tujuan organisasi itu sendiri, antara lain yaitu organisasi niaga, organisasi sosial, serta organisasi regional & internasional.
A.     ORGANISASI KOMERSIAL
Organisasi Komersial adalah organisasi yang berkembang di dunia ini sudah sangat berkembang pesat, dari tahun ketahun banyak terlahir organisasi-organisasi baru dan tidak pandang usia dari remaja sampai usia lanjut dari organisasi itu sendiri pun bnyak sekali tujuan-tujuan dari pembuatan organisai itu entah untuk mencari keuntungan (komersil) ataupun untuk social.Banyak diantara mereka yang merupakan pendiri dari organisasi itu hanya mengetahui tujuan nya saja tanpa mengerahui ciri-ciri organisasi itu dan teori dari organisasi.

B. ORGANISASI KOMERSIAL
Organisasi dibentuk dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.organisasi niaga dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran organisasi tersebut beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya.Pemilik dan operator dari sebuah organisasi niagamendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan.Namun tidak semua organisasi niaga mengejar keuntungan seperti ini, misalnya organisasi niaga koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.


A.    ORGANISASI SOSIAL
Pengertian organisasi sosial menurut Amitai Etzioni organisasi adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Etzioni menjelaskan umumnya organisasi ditandai ciri sebagai berikut :
(1)pembagian kerja, kekuasaan, dan tanggung jawab komunikasil;
(2)ada satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi usaha-usaha organisasi serta mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan;
(3)ada pergantian tenaga (kaderisasi) bila ada individu yang tak mampu menjalankan tugas-tugas organisasi.
Gagasan penting kedua dalam organisasi adalah adanya tujuan atau maksud melakukan koordinasi.Selanjutnya, proses pelaksanaan tugas dapat berjalan efektif bila dilakukan terpadu/ terintegrasi yang dilaksa-nakan oleh anggota-anggotanya.

JENIS-JENIS ORGANISASI SOSIAL
A.    ORGANISASI NORMATIF
Adalah pihak elite menjalankan organisasi/ mengawasi anggota lebih dominan menggunakan kekuasaan normatif (persuasif).Bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.
B.     ORGANISASI UTILITARIAN
Adalah pihak elite mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan utilitarian.Partisipasi anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis, sangat perhitungkan untung rugi.


C.    ORGANISASI KOERSI
Adalah pihak elite menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya.Koersi adalah segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial  yang dibentuk olehmasyarakat,  baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadanhukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang  tidak dapat mereka capai sendiri.Ada dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga  kemasyarakatan” (penekanan sistem nilainya)Sosiolog mengistilahkan lembaga kemasyarakatan atau  lembaga sosial (menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan yang abstrak).
 Awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan.Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan,  kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.
Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.Lembaga sosial merupakan tata cara yg telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi.Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas, sehingga berwujud kongkrit.

2.      BENTUK KERJASAMA
A.    JOINT VENTURE
Bergabungnya suatu perusahaan dengan perusahaan lain untuk menjalankan aktivasi ekonomi bersama.Pihak pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan pemilikan dan kemudian saham dalam penerimaan biaya dan control perusahaan.


B.     HOLDING COMPANY
Perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan.Melalui pengelompokan perusahaan kedalam induk perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan (market value creation).

C.    KARTEL
Sering terbentuk oleh para peserta tender yang bertujuan untuk memanipulasi pemenang tender, yang menguntungkan salah satu anggota kartel tersebut.Praktik yang juga digolongkan sebagai korupsi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan pejabat Negara didalamnya.Sementara kolusi biasanya merupakan bentuk kesepakatan dari peserta tender untuk menetapkan giliran pemenang tender atau kesepakatan pembayaran kompensasi kepada pihak yang kalah tender karena memasukkan penawaran yang lebih tinggi.
D.    TRUST
Suatu kepercayaan dari atasan untuk bawahan atau sebaliknya.Hubungan tersebut merupakan hal yang sangat penting agar kerjasama dapat tercipta dengan efektif.Bentuk trust yang muncul sangat jelas terjasi ketika atasan dan bawahan saling mengenal Knowledge Based Trust atau pengetahuan berdasarkan kepercayaan, namun baik di awal hubungan mereka ketika mereka masih menjadi stranger atau orang asing.


3.      KONFLIK DALAM ORANISASI
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatuinteraksi.perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya
.                       Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi.Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat.Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi.sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
PENANGANAN KONFLIK
Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi konflik; kedua dengan menyelesaikan konflik.Untuk metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan terlebih dahulu (cooling thing down).Meskipun demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya.Cara lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut.Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami konflik.
Cara kedua dengan metode penyelesaian konflik.Cara yang ditempuh adalah dengan mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara integratif.

A.    DOMINASI/PENEKANAN
Mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan yang kalah.Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam.Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak (voting).

B.     KOMPROMI
Melalui itu mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik ( win-win solution ).Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah.Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik.

C.    SOLUSI INTEGRATIF
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving).Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi.Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.


JENIS-JENIS ORGANISASI

1.      JENIS ORGANISASI
Organisasi memiliki suatu tujuan dan identitas tersendiri yang mencerminkan dalam bidang apa suatu organisasi tersebut berjalan, dan juga mencerminkan tujuan dari organisasi itu sendiri.
Macam-macam organisasi yang ada dilihat dari tujuan organisasi itu sendiri, antara lain yaitu organisasi niaga, organisasi sosial, serta organisasi regional & internasional.
A.     ORGANISASI KOMERSIAL
Organisasi Komersial adalah organisasi yang berkembang di dunia ini sudah sangat berkembang pesat, dari tahun ketahun banyak terlahir organisasi-organisasi baru dan tidak pandang usia dari remaja sampai usia lanjut dari organisasi itu sendiri pun bnyak sekali tujuan-tujuan dari pembuatan organisai itu entah untuk mencari keuntungan (komersil) ataupun untuk social.Banyak diantara mereka yang merupakan pendiri dari organisasi itu hanya mengetahui tujuan nya saja tanpa mengerahui ciri-ciri organisasi itu dan teori dari organisasi.

B. ORGANISASI KOMERSIAL
Organisasi dibentuk dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.organisasi niaga dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran organisasi tersebut beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya.Pemilik dan operator dari sebuah organisasi niagamendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan.Namun tidak semua organisasi niaga mengejar keuntungan seperti ini, misalnya organisasi niaga koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.


A.    ORGANISASI SOSIAL
Pengertian organisasi sosial menurut Amitai Etzioni organisasi adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Etzioni menjelaskan umumnya organisasi ditandai ciri sebagai berikut :
(1)pembagian kerja, kekuasaan, dan tanggung jawab komunikasil;
(2)ada satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi usaha-usaha organisasi serta mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan;
(3)ada pergantian tenaga (kaderisasi) bila ada individu yang tak mampu menjalankan tugas-tugas organisasi.
Gagasan penting kedua dalam organisasi adalah adanya tujuan atau maksud melakukan koordinasi.Selanjutnya, proses pelaksanaan tugas dapat berjalan efektif bila dilakukan terpadu/ terintegrasi yang dilaksa-nakan oleh anggota-anggotanya.

JENIS-JENIS ORGANISASI SOSIAL
A.    ORGANISASI NORMATIF
Adalah pihak elite menjalankan organisasi/ mengawasi anggota lebih dominan menggunakan kekuasaan normatif (persuasif).Bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.
B.     ORGANISASI UTILITARIAN
Adalah pihak elite mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan utilitarian.Partisipasi anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis, sangat perhitungkan untung rugi.


C.    ORGANISASI KOERSI
Adalah pihak elite menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya.Koersi adalah segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial  yang dibentuk olehmasyarakat,  baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadanhukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang  tidak dapat mereka capai sendiri.Ada dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga  kemasyarakatan” (penekanan sistem nilainya)Sosiolog mengistilahkan lembaga kemasyarakatan atau  lembaga sosial (menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan yang abstrak).
 Awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan.Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan,  kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.
Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.Lembaga sosial merupakan tata cara yg telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi.Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas, sehingga berwujud kongkrit.

2.      BENTUK KERJASAMA
A.    JOINT VENTURE
Bergabungnya suatu perusahaan dengan perusahaan lain untuk menjalankan aktivasi ekonomi bersama.Pihak pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan pemilikan dan kemudian saham dalam penerimaan biaya dan control perusahaan.


B.     HOLDING COMPANY
Perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan.Melalui pengelompokan perusahaan kedalam induk perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan (market value creation).

C.    KARTEL
Sering terbentuk oleh para peserta tender yang bertujuan untuk memanipulasi pemenang tender, yang menguntungkan salah satu anggota kartel tersebut.Praktik yang juga digolongkan sebagai korupsi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan pejabat Negara didalamnya.Sementara kolusi biasanya merupakan bentuk kesepakatan dari peserta tender untuk menetapkan giliran pemenang tender atau kesepakatan pembayaran kompensasi kepada pihak yang kalah tender karena memasukkan penawaran yang lebih tinggi.
D.    TRUST
Suatu kepercayaan dari atasan untuk bawahan atau sebaliknya.Hubungan tersebut merupakan hal yang sangat penting agar kerjasama dapat tercipta dengan efektif.Bentuk trust yang muncul sangat jelas terjasi ketika atasan dan bawahan saling mengenal Knowledge Based Trust atau pengetahuan berdasarkan kepercayaan, namun baik di awal hubungan mereka ketika mereka masih menjadi stranger atau orang asing.


3.      KONFLIK DALAM ORANISASI
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatuinteraksi.perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya
.                       Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi.Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat.Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi.sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
PENANGANAN KONFLIK
Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi konflik; kedua dengan menyelesaikan konflik.Untuk metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan terlebih dahulu (cooling thing down).Meskipun demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya.Cara lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut.Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami konflik.
Cara kedua dengan metode penyelesaian konflik.Cara yang ditempuh adalah dengan mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara integratif.

A.    DOMINASI/PENEKANAN
Mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan yang kalah.Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam.Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak (voting).

B.     KOMPROMI
Melalui itu mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik ( win-win solution ).Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah.Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik.

C.    SOLUSI INTEGRATIF
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving).Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi.Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.

JENIS-JENIS ORGANISASI

1.      JENIS ORGANISASI
Organisasi memiliki suatu tujuan dan identitas tersendiri yang mencerminkan dalam bidang apa suatu organisasi tersebut berjalan, dan juga mencerminkan tujuan dari organisasi itu sendiri.
Macam-macam organisasi yang ada dilihat dari tujuan organisasi itu sendiri, antara lain yaitu organisasi niaga, organisasi sosial, serta organisasi regional & internasional.
A.     ORGANISASI KOMERSIAL
Organisasi Komersial adalah organisasi yang berkembang di dunia ini sudah sangat berkembang pesat, dari tahun ketahun banyak terlahir organisasi-organisasi baru dan tidak pandang usia dari remaja sampai usia lanjut dari organisasi itu sendiri pun bnyak sekali tujuan-tujuan dari pembuatan organisai itu entah untuk mencari keuntungan (komersil) ataupun untuk social.Banyak diantara mereka yang merupakan pendiri dari organisasi itu hanya mengetahui tujuan nya saja tanpa mengerahui ciri-ciri organisasi itu dan teori dari organisasi.

B. ORGANISASI KOMERSIAL
Organisasi dibentuk dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.organisasi niaga dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran organisasi tersebut beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya.Pemilik dan operator dari sebuah organisasi niagamendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan.Namun tidak semua organisasi niaga mengejar keuntungan seperti ini, misalnya organisasi niaga koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.


A.    ORGANISASI SOSIAL
Pengertian organisasi sosial menurut Amitai Etzioni organisasi adalah unit sosial (pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Etzioni menjelaskan umumnya organisasi ditandai ciri sebagai berikut :
(1)pembagian kerja, kekuasaan, dan tanggung jawab komunikasil;
(2)ada satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi usaha-usaha organisasi serta mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan;
(3)ada pergantian tenaga (kaderisasi) bila ada individu yang tak mampu menjalankan tugas-tugas organisasi.
Gagasan penting kedua dalam organisasi adalah adanya tujuan atau maksud melakukan koordinasi.Selanjutnya, proses pelaksanaan tugas dapat berjalan efektif bila dilakukan terpadu/ terintegrasi yang dilaksa-nakan oleh anggota-anggotanya.

JENIS-JENIS ORGANISASI SOSIAL
A.    ORGANISASI NORMATIF
Adalah pihak elite menjalankan organisasi/ mengawasi anggota lebih dominan menggunakan kekuasaan normatif (persuasif).Bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.
B.     ORGANISASI UTILITARIAN
Adalah pihak elite mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan utilitarian.Partisipasi anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis, sangat perhitungkan untung rugi.


C.    ORGANISASI KOERSI
Adalah pihak elite menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya.Koersi adalah segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial  yang dibentuk olehmasyarakat,  baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadanhukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang  tidak dapat mereka capai sendiri.Ada dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga  kemasyarakatan” (penekanan sistem nilainya)Sosiolog mengistilahkan lembaga kemasyarakatan atau  lembaga sosial (menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan yang abstrak).
 Awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan.Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan,  kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.
Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.Lembaga sosial merupakan tata cara yg telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi.Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas, sehingga berwujud kongkrit.

2.      BENTUK KERJASAMA
A.    JOINT VENTURE
Bergabungnya suatu perusahaan dengan perusahaan lain untuk menjalankan aktivasi ekonomi bersama.Pihak pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan pemilikan dan kemudian saham dalam penerimaan biaya dan control perusahaan.


B.     HOLDING COMPANY
Perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan.Melalui pengelompokan perusahaan kedalam induk perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan (market value creation).

C.    KARTEL
Sering terbentuk oleh para peserta tender yang bertujuan untuk memanipulasi pemenang tender, yang menguntungkan salah satu anggota kartel tersebut.Praktik yang juga digolongkan sebagai korupsi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan pejabat Negara didalamnya.Sementara kolusi biasanya merupakan bentuk kesepakatan dari peserta tender untuk menetapkan giliran pemenang tender atau kesepakatan pembayaran kompensasi kepada pihak yang kalah tender karena memasukkan penawaran yang lebih tinggi.
D.    TRUST
Suatu kepercayaan dari atasan untuk bawahan atau sebaliknya.Hubungan tersebut merupakan hal yang sangat penting agar kerjasama dapat tercipta dengan efektif.Bentuk trust yang muncul sangat jelas terjasi ketika atasan dan bawahan saling mengenal Knowledge Based Trust atau pengetahuan berdasarkan kepercayaan, namun baik di awal hubungan mereka ketika mereka masih menjadi stranger atau orang asing.


3.      KONFLIK DALAM ORANISASI
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatuinteraksi.perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya
.                       Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi.Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat.Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi.sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
PENANGANAN KONFLIK
Metode yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi konflik; kedua dengan menyelesaikan konflik.Untuk metode pengurangan konflik salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan terlebih dahulu (cooling thing down).Meskipun demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya.Cara lain adalah dengan membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut.Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami konflik.
Cara kedua dengan metode penyelesaian konflik.Cara yang ditempuh adalah dengan mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara integratif.

A.    DOMINASI/PENEKANAN
Mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan yang kalah.Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam.Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak (voting).

B.     KOMPROMI
Melalui itu mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang berkonflik ( win-win solution ).Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk munculnya permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik, karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah.Meskipun demikian, dipandang dari pertimbangan organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik.

C.    SOLUSI INTEGRATIF
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving).Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi.Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.