1.
JENIS
ORGANISASI
Organisasi
memiliki suatu tujuan dan identitas tersendiri yang mencerminkan dalam bidang
apa suatu organisasi tersebut berjalan, dan juga mencerminkan tujuan dari
organisasi itu sendiri.
Macam-macam
organisasi yang ada dilihat dari tujuan organisasi itu sendiri, antara lain
yaitu organisasi niaga, organisasi sosial, serta organisasi regional & internasional.
A. ORGANISASI KOMERSIAL
Organisasi
Komersial adalah organisasi yang berkembang di dunia ini sudah sangat
berkembang pesat, dari tahun ketahun banyak terlahir organisasi-organisasi baru
dan tidak pandang usia dari remaja sampai usia lanjut dari organisasi itu
sendiri pun bnyak sekali tujuan-tujuan dari pembuatan organisai itu entah untuk
mencari keuntungan (komersil) ataupun untuk social.Banyak diantara mereka yang
merupakan pendiri dari organisasi itu hanya mengetahui tujuan nya saja tanpa
mengerahui ciri-ciri organisasi itu dan teori dari organisasi.
B. ORGANISASI KOMERSIAL
Organisasi
dibentuk dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.organisasi niaga dibentuk
untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran organisasi tersebut
beserta orang-orang yang terlibat di dalamnya.Pemilik dan operator dari sebuah
organisasi niagamendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital
yang mereka berikan.Namun tidak semua organisasi niaga mengejar keuntungan
seperti ini, misalnya organisasi niaga koperatif yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
A.
ORGANISASI
SOSIAL
Pengertian
organisasi sosial menurut Amitai Etzioni organisasi adalah unit sosial
(pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh
pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Etzioni
menjelaskan umumnya organisasi ditandai ciri sebagai berikut :
(1)pembagian
kerja, kekuasaan, dan tanggung jawab komunikasil;
(2)ada
satu atau beberapa pusat kekuasaan yang berfungsi mengawasi usaha-usaha
organisasi serta mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan;
(3)ada
pergantian tenaga (kaderisasi) bila ada individu yang tak mampu menjalankan
tugas-tugas organisasi.
Gagasan
penting kedua dalam organisasi adalah adanya tujuan atau maksud melakukan
koordinasi.Selanjutnya, proses pelaksanaan tugas dapat berjalan efektif bila
dilakukan terpadu/ terintegrasi yang dilaksa-nakan oleh anggota-anggotanya.
JENIS-JENIS ORGANISASI SOSIAL
A.
ORGANISASI
NORMATIF
Adalah
pihak elite menjalankan organisasi/ mengawasi anggota lebih dominan menggunakan
kekuasaan normatif (persuasif).Bentuk partisipasi anggota adalah dengan
komitmen moral.
B.
ORGANISASI
UTILITARIAN
Adalah
pihak elite mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan
utilitarian.Partisipasi anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu
pemikiran hubungan bisnis, sangat perhitungkan untung rugi.
C.
ORGANISASI
KOERSI
Adalah
pihak elite menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya.Koersi
adalah segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain.
Organisasi
sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk olehmasyarakat, baik
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadanhukum, yang berfungsi sebagai
sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Sebagai
makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai
sendiri.Ada dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan
”lembaga kemasyarakatan” (penekanan sistem nilainya)Sosiolog
mengistilahkan lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial (menekankan
sistem norma yang memiliki bentuk dan yang abstrak).
Awalnya lembaga sosial terbentuk dari
norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan.Terbentuknya
lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan, kemudian
timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.
Lembaga
sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.Lembaga sosial
merupakan tata cara yg telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia
dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi.Asosiasi memiliki seperangkat
aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas, sehingga berwujud kongkrit.
2.
BENTUK
KERJASAMA
A.
JOINT
VENTURE
Bergabungnya suatu
perusahaan dengan perusahaan lain untuk menjalankan aktivasi ekonomi bersama.Pihak
pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan pemilikan dan
kemudian saham dalam penerimaan biaya dan control perusahaan.
B.
HOLDING
COMPANY
Perusahaan utama yang
membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan.Melalui
pengelompokan perusahaan kedalam induk perusahaan yang bertujuan untuk
meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan (market value creation).
C.
KARTEL
Sering terbentuk oleh
para peserta tender yang bertujuan untuk memanipulasi pemenang tender, yang
menguntungkan salah satu anggota kartel tersebut.Praktik yang juga digolongkan
sebagai korupsi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan
pejabat Negara didalamnya.Sementara kolusi biasanya merupakan bentuk
kesepakatan dari peserta tender untuk menetapkan giliran pemenang tender atau
kesepakatan pembayaran kompensasi kepada pihak yang kalah tender karena
memasukkan penawaran yang lebih tinggi.
D.
TRUST
Suatu kepercayaan dari atasan
untuk bawahan atau sebaliknya.Hubungan tersebut merupakan hal yang sangat
penting agar kerjasama dapat tercipta dengan efektif.Bentuk trust yang muncul
sangat jelas terjasi ketika atasan dan bawahan saling mengenal Knowledge Based
Trust atau pengetahuan berdasarkan kepercayaan, namun baik di awal hubungan
mereka ketika mereka masih menjadi stranger atau orang asing.
3.
KONFLIK
DALAM ORANISASI
Konflik
berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam
suatuinteraksi.perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya
. Dengan
dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan
situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang
tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat
lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu
sendiri.
Konflik
bertentangan dengan integrasi.Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah
siklus di masyarakat.Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi.sebaliknya,
integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
PENANGANAN KONFLIK
Metode
yang sering digunakan untuk menangani konflik adalah pertama dengan mengurangi
konflik; kedua dengan menyelesaikan konflik.Untuk metode pengurangan konflik
salah satu cara yang sering efektif adalah dengan mendinginkan persoalan
terlebih dahulu (cooling thing down).Meskipun demikian cara semacam ini
sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya.Cara lain adalah dengan
membuat “musuh bersama”, sehingga para anggota di dalam kelompok tersebut
bersatu untuk menghadapi “musuh” tersebut.Cara semacam ini sebenarnya juga
hanya mengalihkan perhatian para anggota kelompok yang sedang mengalami
konflik.
Cara
kedua dengan metode penyelesaian konflik.Cara yang ditempuh adalah dengan
mendominasi atau menekan, berkompromi dan penyelesaian masalah secara
integratif.
A. DOMINASI/PENEKANAN
Mempunyai persamaan
makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan
memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang
menang dan yang kalah.Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan
kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam.Penekanan dan
dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan
keputusan dengan suara terbanyak (voting).
B.
KOMPROMI
Melalui itu mencoba
menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang di tengah dari dua pihak yang
berkonflik ( win-win solution ).Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk
munculnya permusuhan yang terpendam dari dua belah pihak yang berkonflik,
karena tidak ada yang merasa menang maupun kalah.Meskipun demikian, dipandang
dari pertimbangan organisasi pemecahan ini bukanlah cara yang terbaik, karena
tidak membuat penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk
menyenangkan kedua belah pihak yang saling bertentangan atau berkonflik.
C.
SOLUSI
INTEGRATIF
Dengan menyelesaikan konflik
secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan
persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan
masalah (problem solving).Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba
memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi.Meskipun
hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering
sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang
sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar